Jenis-Jenis Plafon Interior Rumah
Memiliki rumah idaman merupakan impian setiap orang. Rumah adalah bagian dari kebutuhan pokok manusia, yang manjadi prioritas setiap orang karena terkait dengan unsur kebahagiaan. Rumah juga menjadi tempat berlindung dari cuaca alam yang tak menentu.
Untuk mewujudkan impian tersebut, kita juga perlu memperhatikan setiap unsur didalam rumah supaya rumah yang anda huni saat ini menjadi indah dan menjadi tempat ternyaman dari tempat-tempat lainnya. Salah satunya dengan mempercantik interior rumah dengan menambah unsur-unsur desain minimalis akan menambah nilai keestetikan rumah itu sendiri.
Seiring dengan
perkembangan jaman, terjadi perubahan dalam segala bidang khususnya yang
berhubungan dengan elemen-elemen perancangan interior. Salah satu hal yang
perlu diperhatikan dalam suatu perancangan interior yaitu perancangan elemen
pembentuk ruang seperti plafon.
Plafon merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari sebuah interior dalam rumah. Setelah berkembangnya
industri plafon saat ini, fungsinya pun bertambah sebagai suatu interior yang
tidak kalah penting dengan prabotan dan furniture yang terdapat
di dalam rumah. Selain itu pula, membuat rumah terlihat rapi karena berfungsi menyembunyikan rangka atap, rangkaian kabel listrik, atau
pipa saluran AC di baliknya serta melindungi
ruangan-ruangan didalam rumah dari rembesan air yang masuk dari atas atap,
menetralkan bunyi atau suara yang bising pada atap pada saat hujan. Tanpa plafon, rumah Anda jadi terlihat berantakan dengan
banyaknya struktur kayu pada bagian atap.
Kualitas plafon
rumah dipengaruhi oleh bahan atau material plafond yang dipakai, dimana setiap
bahan atau material plafon tentunya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Beberapa contoh bahan plafon yaitu :
1. Tripleks Plafon
Bahan tripleks merupakan jenis penutup plafon yang sering dipakai. Pemasangan plafon ini dapat dipasang lembaran tanpa dipotong-potong maupun dapat dibagi menjadi empat bagian supaya lebih mudah dalam penataan dan pemasangannya.Keunggulan jenis plafon tripleks proses pengerjaannya lebih mudah, harga yang relatif murah dan bahan yang ringan memudahkan pengguna dalam perbaikan apabila terjadi kerusakan untuk menggantinya.
Kelemahan bahan tripleks tidak tahan terhadap rayap dan api sehingga mudah terbakar dan apabila sering terkena air atau rembesan maka akan mudah rusak.
2. Eternit atau Asbes
Bahan plafon eternit biasanya terbuat dari serat asbestosis sehingga memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap berbagai gangguan alam seperti air dan api. Dalam pasaran ukuran plafond eternit atau asbes adalah 1.00 m x 1.00 m dan 0.50 m x 1.00 m.Keunggulannya proses pengerjaannya mudah sehingga tidak menemui kendala serta bahannya yang ringan memudahkan pengguna untuk dapat mengganti apabila terjadi kerusakan.
Kelemahan bahan dari eternit atau asbes tidak tahan terhadap goncangan dan benturan sehingga harus berhati-hati dalam proses pemasangan plafon supaya tidak patah atau retak.
3. Serat (Fiber)
Saat ini plafon fiber sudah banyak digunakan. Dalam aplikasi untuk plafon menggunakan papan GRC (Glassfiber Reinforced Cement) Board. Harganya relatif murah dibandingkan dengan tripleks. GRC Board mempunyai ukuran 60 cm x 120 cm dengan ketebalan standar 4 mm.Keunggulan plafon GRC tahan terhadap api dan air, lebih kuat, ringan dan luwes serta proses pengerjaannya cukup mudah.
Kelemahan sama dengan plafon eternit atau asbes tak tahan benturan.
4. Plafon Kayu
Plafon kayu atau lambersering adalah jenis plafon yang terbuat dari kayu olahan dan berbentuk lembaran-lembaran berukuran 1 x 9 cm. Selanjutnya, lembaran kayu tersebut dikeringkan agar kadar airnya menyusut sehingga ketika dipasang tak akan mengalami proses penyusutan kembali. Tampilan plafon kayu sangat elegan karena dalam proses finishing, kayu dipelitur dengan warna alami kayu agar kesannya lebih natural.Kelebihannya yaitu tampilan lebih artistik, tak akan menyusut ketika dipasang, cocok untuk rumah modern bertema natural.
Kekurangan, pengerjaan lebih lama dan lebih sulit, harga lebih mahal dari plafon gypsum.
5. Plafon Metal
Bahan pembuat plafon metal adalah lempengan metal tipis yang diproses dengan cara diembos dan dicetak dalam berbagai motif ukiran. Setelah itu, material yang telah dicetak dan diukir dirapikan dengan finishing cat minyak serta ragam warna sesuai pilihan. Plafon metal umumnya dipilih karena bahannya yang anti air juga anti rayap sehingga lebih kuat dan lebih awet.Kelebihannya yaitu anti air dan anti rayap, lebih kuat dan lebih awet, tersedia beragam motif ukiran.
Kelemahan, pengerjaan tak mudah, harga relatif mahal, dan pilihan harus disesuaikan dengan bentuk rumah.
6. Gypsum Board Plafon
Jenis plafon gypsum adalah pilihan yang paling banyak penggunaannya di masyarakat baik untuk pelengkap interior rumah modern ataupun rumah semi modern. Gypsum memiliki ukuran 122 cm x 244 cm.
Keunggulan, pada saat terpasang plafon gypsum memiliki permukaan yang terlihat tanpa sambungan, proses pengerjaanya lebih cepat dan rapi, mudah diperoleh, diperbaiki serta diganti, tidak mudah terbakar, tahan rayap dan modelnya bervariasi.
Kelemahan, tidak tahan terhadap benturan dan air sehingga mudah rusak ketika terkena air atau rembesan air serta memerlukan keahlian khusus untuk mengaplikasikannya.
7. Akustik Board Plafon
Akustik merupakan solusi dalam merencanakan sebuah ruangan yang dapat meredam kebisingan. Ukurannya pada umumnya yaitu 60 cm x 60 cm dan 60 cm x 120 cm.
Keunggulan, dapat meredam suara, bobotnya relatif ringan sehingga mudah untuk perbaikan atau diganti dan proses pengerjaannya cepat.
Kelemahan, tidak tahan air dan di daerah tertentu masih jarang dijumpai serta harganya relatif lebih mahal.
8. Polivynil Chloride (PVC)
Plafon PVC adalah jenis plafon yang terbuat dari bahan PVC yang biasa digunakan untuk bahan pipa air. Penggunaan PVC ini untuk plafon dikarenakan bersifat lentur dan ringan, dan dapat digunakan dalam jangka lama.
Keunggulannya yaitu kuat/tahan lama, kedap suara, tidak merambat api, anti rayap, anti karat, tahan air, tidak rentan udara lembab, cepat dan mudah pemasangnnya, motif bervariasi, hemat biaya dan tidak perlu finising (dempul/cat).
Kelemahannya, harga masih relatif mahal dan tak bisa dicat ulang dan harus diganti baru.